Apa Kabar Terkini

SURVEY JOMBLO (feat. @marloernesto)

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.benablog.com/2014/01/survey-jomblo-feat-marloernesto.html#more" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="survey jomblo feat. marlo ernesto" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPdAfJjz-Tv0Q7q2m01ItFnRyS5l72VqV5YSDsyqSS0QIJKLbwLVlWByI_XmcJJ7z4ZWC6NNFrF9nci0m1LTtrjDpYXoVSmE5ZqVZHylrDrWaRoVqohGp6mWPzpXgpcHtQvoiMb85xXTrM/s1600/Survey-Jomblo-feat-marlo-ernesto.jpg" title="survey jomblo feat. marlo ernesto" /></a></div><a name='more'></a><div id="postingan"><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-size: x-large;">SURVEY JOMBLO.</span></blockquote><br />SILAHKAN TONTON DAN AJAKLAH TEMAN ANDA YANG JOMBLO UNTUK MENONTON TAYANGAN BERIKUT INI...<br /><br /><div style="text-align: center;"><iframe allowtransparency="true" frameborder="0" height="710" scrolling="no" src="//instagram.com/p/jgtIohpEFc/embed/" width="612"></iframe></div><div style="text-align: center;">featuring Norak The Explorer alias <a href="http://instagram.com/marloernesto" target="_blank">@marloernesto</a></div><br />Follow Instagram gue <a href="http://instagram.com/benakribo" target="_blank">@benakribo</a>! <span style="background-color: yellow;"><b>Gue bikin video-video sketsa, visual effects, funny stuffs dan lain-lain!</b></span><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Izinkan saya untuk berlari.<br /><i>*kabur*</i><br /><img src="http://benablog.com/images/benamoticons/hiaha.gif" /></div>

SURVEY JOMBLO (feat. @marloernesto)

SURVEY JOMBLO. SILAHKAN TONTON DAN AJAKLAH TEMAN ANDA YANG JOMBLO UNTUK MENONTON TAYANGAN BERIKUT INI... featuring Norak The Explorer alias ...

The Street Store, Ide Unik Beramal Lewat Toko Pinggir Jalan

<i>The Street Store</i> terdiri dari serangkaian poster karton multifungsi yang mengubah sebuah trotoar biasa ataupun pagar menjadi tampilan toko.<br /><br />Beberapa poster memiliki lubang yang memungkinkan orang untuk menggunakannya sebagai gantungan pakaian.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaOXjiIClpgNWqBZ6Mazp3OEttleg1fE1LyqMXZN26Zb0zOVYX3vXJY8Kf3SPp10egbk6ebqNP9w5LY9tFBXQHUwtbenNTTC0LTL6p4cB5G_AKTBYBs5sk4V136C61YklFL301-tDxQLo/s1600/The-Street-Store-1.jpg" /></div><br />Proyek ini mengajak warga sekitar untuk menyumbangkan pakaian dan sepatu yang sudah tidak mereka gunakan lagi dan meninggalkannya di toko tersebut sehingga para tunawisma bisa mengambilnya.<br /><br /><div style="text-align: center;"><img src="http://popupcity.net/wp-content/uploads/2014/01/The-Street-Store-2.jpg" width="500" /></div><br />Tunawisma biasanya menerima sebuah kotak dengan pakaian yang sesuai ukuran mereka, tapi mereka tidak dapat memilih pakaian mana yang mereka suka.<br /><br />Nah, <i>The Street Store</i> memberikan mereka kesempatan untuk memilih apa pun yang mereka suka untuk dipakainya.<br /><br />Konsep ini memudahkan untuk menyumbangkan dan mengambil pakaian. Relawan yang berjaga di tempat, menerima pakaian dari para penyumbang dan membantu para 'pembeli' yang berstatus sebagai 'Tunawisma' dengan membungkus pakaian yang ingin mereka ambil.<br /><br /><div style="text-align: center;"><img src="http://popupcity.net/wp-content/uploads/2014/01/The-Street-Store-3.jpg" width="500" /></div><br /><i>Street Store</i> pertama diluncurkan di Cape Town, tetapi kota-kota di seluruh dunia mulai cenderung mengikuti.<br /><br />Proyek ini bersifat <i>Open Source</i>, sehingga semua orang dapat membuat toko ini di kota mereka. Jika Anda berminat dengan proyek ini, langsung saja kunjungi website <i>thestreetstore.org</i>, cetak posternya dan Anda sudah langsung dapat berbuat untuk membantu sesama yang membutuhkan.<br /><br /><br />Sumber :<br /><a href="http://popupcity.net/sidewalk-pop-up-store-offers-free-clothes-to-the-homeless/">popupcity</a>

The Street Store, Ide Unik Beramal Lewat Toko Pinggir Jalan

The Street Store terdiri dari serangkaian poster karton multifungsi yang mengubah sebuah trotoar biasa ataupun pagar menjadi tampilan toko....

Yolkfish, Ikan Imut Penghisap Kuning Telur

Dibuat oleh perusahaan desain yang berbasis di Tel Aviv, Peleg Design, Yolkfish adalah alat dapur pintar yang dirancang seperti ikan yang memakan kuning telur, sebagai cara untuk memisahkan kuning telur dari putih telur.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWlDVgjivK2g5Cc-AXTyr8KrD9H4uZa1-Vehf1Bvm19Gc_ULFCGFJ9rnno8Dibv6uKrFOCyxwg3N7pwwgskfNFCMY20FVmhKyBtDsX4Bb-iZXkop_25w6V_tRNPwvHlsYYYnbKDk-_Iow/s1600/yolkfish-ikan-pemakan-kuning-telur-featured.jpg" width="500" /></div><br />Kuning telur kemudian dapat disimpan di tempat lain dengan meremas lembut. Untuk lebih jelasnya dapat Anda lihat pada video di bawah ini:<br /><br /><div style="text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/mRUDZhvpNzU" width="500"></iframe></div><div style="text-align: center;"><a href="http://www.youtube.com/watch?v=mRUDZhvpNzU">video</a></div><br /><br />Sumber :<br /><a href="http://www.designboom.com/design/peleg-design-squeezes-gulping-yolkfish-to-separate-eggs-01-20-2014/">designboom</a>

Yolkfish, Ikan Imut Penghisap Kuning Telur

Dibuat oleh perusahaan desain yang berbasis di Tel Aviv, Peleg Design, Yolkfish adalah alat dapur pintar yang dirancang seperti ikan yang me...

The Manchineel Tree, Pohon Paling Mematikan di Dunia

Siapa sangka ternyata ada pohon paling berbahaya di dunia ini. Dialah Manchineel (<i>Hippomane mancinella</i>) yang biasa dijumpai di pesisir Pantai Karibia.<br /><br />Pohon ini memiliki racun 12-deoxy-5-hydroxyphorbol-6gamma, 7alpha-oxide, hippomanins, mancinellin, sapogenin, phloracetophenone-2,4-dimethylethe, dan physostigmine.<br /><br /><div style="text-align: center;"><img src="http://3.bp.blogspot.com/-sM7PfUexOLk/UkpBWzR6aLI/AAAAAAAAGck/DOiDTGnhT5k/s1600/pohon_paling_beracun.jpg" width="500" /></div><br />Getah pohonnya sangat beracun, sehingga sedikit kontak dengan kulit akan menyebabkan kulit melepuh seperti terkena air aki dan bila terkena mata membuat iritasi dan yang parah bisa menyebabkan kebutaan.<br /><br />Hebatnya lagi air tetesan hujan yang jatuh menyentuh bagian pohon manchineel lantas terkena kulit bisa membuat kulit melepuh, bahkan mobil yang diparkir dibawah pohon ini jika terkena getahnya, maka catnya akan rusak.<br /><br />Buah dari pohon ini mirip seperti apel malang, rasanya manis dan pastinya akan menyebabkan pendarahan dalam, kejang-kejang, infeksi, impetigo, hingga kematian.<br /><br /><div style="text-align: center;"><img src="http://sidomi.com/wp-content/uploads/2014/01/manchineel-tree-550x412.jpg" width="500" /></div><br />Yang mengagumkan lagi bila sebatang pohon manchineel dibakar, paparan asapnya mampu membuat manusia menjadi buta, laringitis, dan bronkitis dalam radius hingga 9 meter.<br /><br />Suku Carib menggunakan getah pohon ini untuk racun pada anak panah mereka dan mereka sering mengikat tawanan di batang pohon ini untuk menyiksa tawanan hingga tewas.<br /><br />Suku ini diduga meracuni pasokan air musuh dengan mencelupkan daun pohon ini ke dalam pasokan air.<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="0" src="http://consejo.bz/belize/images/poisonplants/manchineel-tree.jpg" width="500" /></div><br />Penjelah Spanyol, Juan Ponce de León tertusuk anak panah yang telah diracuni dengan getah Manchineel saat bertempur dengan suku Calusa di Florida dan ia pun langsung sekarat dalam hitungan menit.<br /><br />Oleh karena itu tidak salah jika Christopher Columbus menjuluki phon ini dengan sebutan <i>"Little Apple of Death"</i>.<br /><br /><br />Sumber :<br /><a href="http://www.kaskus.co.id/thread/524853883c118e080600000a/the-manchineel-tree-pohon-paling-mematikan-di-dunia/">kaskus</a>

The Manchineel Tree, Pohon Paling Mematikan di Dunia

Siapa sangka ternyata ada pohon paling berbahaya di dunia ini. Dialah Manchineel ( Hippomane mancinella ) yang biasa dijumpai di pesisir Pan...

"Keep It Simple Slide", Trik Merancang Presentasi yang Briliant

Pada kesempatan ini kita akan bicara sedikit tentang filosofi KISS, bukan artinya “ciuman”, namun “KISS” disini diartikan sebagai <i>“Keep It Simple Slide”</i>.<br /><br />Sebelum masuk ke teknik membuat slide presentasi Anda menjadi simple, kita akan mengupas terlebih dahulu filosofi <i>“Simplicity”</i> ini.<br /><br /><br /><span style="font-size: large;"><i>Everyday we facing complexity</i></span><br /><br /><div style="text-align: center;"><img src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS.002.jpg" width="500" /></div><br />Setiap hari rasanya kita berhadapan dengan kompleksitas, mulai dari berangkat kerja dihadapkan pada macet di jalan raya, kemudian sampai di kantor harus lihat laporan atau informasi yang terkadang sangat rumit, belum lagi harus menyelesaikan tugas-tugas yang tidak kalah rumitnya.<br /><br />Kompleksitas sudah menjadi makanan sehari-hari, sementara kesederhanaan (baca: simplicity) menjadi hal yang sangat jarang ditemui.<br /><br />Okay, hidup memang rumit, tapi lebih rumit lagi kalau dibuat rumit! Kenapa kita selalu sulit membuat sesuatu yang sederhana? Menurut psikolog John Collard dari Institute of Human Relation di Yale University, ada 7 (tujuh) ketakutan utama manusia:<br /><br /><ol><li>- Takut gagal</li><li>- Takut pada seks</li><li>- Takut membela diri</li><li>- Takut mempercayai orang lain</li><li>- Takut berpikir</li><li>- Takut berbicara</li><li>- Takut sendirian</li></ol><br />Nampaknya, ketakutan berpikirlah yang membuat orang-orang sulit sekali untuk menjadi “sederhana”. Kita cenderung mengikuti kerumitan otak kita dan tidak mau berpikir untuk menyederhanakan suatu hal.<br /><br /><br /><br /><span style="font-size: large;"><i>Maximum effect with minimum means</i></span><br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS.003.jpg" width="500" /></div><br />Jadi, apa arti sebenarnya sebuah kesederhanaan (<i>simplicity</i>)? Apakah menjadi sederhana itu sama dengan menjadi “bodoh”? Dungu [<i>simpleminded</i>] atau tolol [<i>simpleton</i>] adalah sebutan yang negatif tentunya.<br /><br />Tapi menjadi sederhana tidaklah seperti itu, dimana dibutuhkan proses berpikir untuk membuat sesuatu menjadi sederhana.<br /><br />Dasar dari kesederhanaan adalah menjadi minimalis untuk mendapatkan kesan mewah yang maksimal. Tidak heran, sekarang banyak yang menyukai jenis rumah dengan konsep minimalis <br /><br />"Kata kuncinya adalah LESS IS MORE!"<br /><br />Bagaimana caranya untuk mencapai kesederhanaan? Ada 3 langkah yang efektif untuk mewujudkannya, dimana akan kita singkat menjadi 3R:<br /><br /><ol><li>- Reduce</li><li>- Reorganize</li><li>- Research</li></ol><br />Kita akan membahas satu per satu untuk 3 langkah mencapai kesederhanaan ini.<br /><br /><br /><span style="font-size: large;"><i>1. Reduce</i></span><br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS.004.jpg" width="500" /></div><br />Coba jujur pada diri sendiri, lebih suka melihat gambar iMac di sebelah kiri atau PC di sebelah kanan?<br /><br />Saya pribadi lebih suka iMac, bukan karena saya fans berat produk Apple lho, Dengan tampilan yang simple dan sleek, iMac tentu sangat menggoda jika diletakkan diatas meja. Sementara PC, tampil dengan kerumitan kabel yang berserakan yang membuat kamar menjadi lebih sumpek.<br /><br />Belajar dari Apple, kesederhanaan bisa berarti melakukan “<i>Reducing</i>” atau pengurangan terhadap hal-hal yang tidak perlu, tanpa mengurangi fungsinya. Apple tidak mengurangi fungsi iMac sebagai desktop computer dengan “mengurangi” kabel yang tidak diperlukan.<br /><br />Bukankah iMac masih berfungsi sama dengan PC tanpa kabel-kabel yang rumit? Bahkan jauh lebih baik dan praktis karena kesederhanaannya.<br /><br />"Jadi, kurangi elemen atau hal yang tidak perlu, tanpa mengurangi fungsi"<br /><br /><br /><br /><span style="font-size: large;">2. Reorganize</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS.005.jpg" width="500" /></div><br />Buat anda yang suka membaca dan koleksi buku di rumah, siapa yang sampai hari ini bukunya masih berantakan dan tidak tertata dengan rapi di rak buku? Apa yang terjadi jika begitu? Buku-buku terlihat banyak sekali dan susah untuk mencari buku yang diinginkan.<br /><br />Satu-satunya jalan untuk memperbaiki adalah dengan “<i>Reorganized</i>” atau mengatur kembali buku-buku pada tempatnya. Dengan melakukan “<i>Reorganized</i>”, tentunya buku-buku terlihat lebih sedikit dan rapi.<br /><br />Akibatnya pencarian terhadap suatu buku menjadi lebih sederhana alias mudah. Jadi, <i>being organized</i> itu penting untuk membuat segala sesuatu menjadi sederhana.<i> Got the point?</i><br /><br /><br /><br /><span style="font-size: large;">3. Research</span><br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS.006.jpg" width="500" /></div><br />Bayangkan seandainya Wright Bersaudara tidak pernah menemukan pesawat terbang, apa yang terjadi dengan kehidupan umat manusia? Perjalanan antar kota, bahkan antar benua menjadi sangat jauh dan susah tentunya.<br /><br />Pengetahuan membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah dan sederhana. Untuk itulah dibutuhkan “<i>Research</i>”, supaya kita mempunyai pengetahuan yang memadai untuk memecahkan suatu masalah dengan sederhana.<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS.007.jpg" width="500" /></div><br />Jadi, apakah masih ada yang takut untuk berpikir dan membuat segala sesuatu menjadi sederhana jika tahu caranya? Terapkan 3 langkah diatas, maka hidup anda pun akan menjadi lebih mudah.<br /><br /><br /><br /><span style="font-size: large;"><i>Typical Complect</i></span><br /><br />Dunia ini penuh dengan kompleksitas, bahkan kompleksitas ini pun terlihat di dalam slide presentasi kita sehari-hari. Buat Anda, profesional ataupun marketer di perusahaan anda, seberapa sering anda melihat presentasi yang seperti gambar di bawah ini?<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.003.jpg" width="500" /></div><br />Ya, slide-slide diatas seringkali kita lihat dalam keseharian kita. Bullet points, templates dan chart yang berwarna-warni menjadi sangat biasa dan lumrah dalam presentasi yang kita temui setiap hari. Tapi sadarkah sesungguhnya audiensi anda menginginkan slide seperti dibawah ini?<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.004.jpg" width="500" /></div><br />Siapa yang tidak kenal Steve Jobs? Seorang genius dibalik produk Apple yang selalu ditunggu oleh penggemarnya. Steve Jobs bukanlah sekedar seorang CEO Apple biasa, bisa dibilang beliau adalah “The Best Presenter” yang presentasinya selalu ditunggu-tunggu jutaan umat Apple di bumi ini.<br /><br />Presentasi Steve Jobs sangat sederhana tapi memberikan dampak yang besar. Siapa yang mau punya slide presentasi seperti Steve Jobs?<br /><br />Mengacu pada konsep <i>simplicity</i> , maka tidak dibutuhkan tips yang rumit untuk membuat presentasi anda menjadi lebih sederhana dan mengesankan.<br /><br />Untuk membuat slide anda menjadi sederhana tentunya keyword utama adalah “<i>REDUCE</i>”, dimana kita mencoba mengurangi hal-hal yang tidak diperlukan. Mari kita mengupas tips sederhana untuk presentasi Anda berikutnya.<br /><br /><br /><span style="font-size: large;"><i>1. One Message for One Slide!</i></span><br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.006.jpg" width="500" /></div><br />Seringkali kita bertanya-tanya, berapa jumlah maksimal “<i>bullet points</i>” untuk 1 (satu) slide presentasi? Sebelum kita membahasnya, mungkin banyak diantara kita yang mengenal prinsip 6×6 (6 baris, 6 kata) untuk 1 slide presentasi.<br /><br />Artinya paling tidak ada 6 pesan yang ingin disampaikan dalam presentasi. Kira-kira, apakah Anda yakin kalau audiensi kita akan menyerap semua dari 6 pesan tersebut?<br /><br />Coba lihat slide presentasi dari Bill Gates (Founder Microsoft) yang merupakan orang terkaya di dunia. Penuh dengan warna, gambar-gambar berserakan dan tulisan dimana-mana, pertanyaanya adalah apakah Anda akan ingat presentasi yang dibawakan oleh Bill Gates tersebut?<br /><br />Jadi, berapa banyak bullet points per slide? Jawabannya adalah ”<i>One Message Per Slide</i>”, jika Anda ingin presentasi Anda dimengerti dan diingat oleh audiensi Anda. Mari lihat slide presentasi Steve Jobs di bawah ini:<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.007.jpg" width="500" /></div><br />Pada waktu meluncurkan Apple iPhone pada tahun 2007, Steve Jobs menetapkan tema bahwa hari ini Apple akan menemukan kembali ponsel (“<i>Apple reinvents the phone</i>”).<br /><br />Hanya ada satu pesan itu untuk satu slide presentasi Steve Jobs, demikian juga slide-slide beliau berikutnya.<br /><br /><br /><br /><span style="font-size: large;"><i>2. One word can explain a lot!</i></span><br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.008.jpg" width="500" /></div><br />Lewat sebuah kata, kita bisa menjelaskan banyak hal, lewat sebuah kata, kita bisa terpesona dan hati kita pun terbawa.<br /><br />Kadang kita suka tidak percaya diri untuk menggunakan kata-kata sesedikit mungkin di dalam slide presentasi kita, kita seringkali takut audiensi kita tidak mengerti apa yang kita sampaikan.<br /><br />Padahal, audiensi sebetulnya ingin mendengar apa yang kita sampaikan, bukan membaca slide presentasi kita. Semakin sedikit, semakin sederhana kata yang kita gunakan dalam slide, audiensi pun akan semakin fokus mendengarkan presentasi kita.<br /><br />Mari kita lihat contoh slide di bawah ini (<i>before</i>), sebetulnya tidak ada yang salah dengan slide ini, hanya saja kata-kata “<i>56% mobile phone users, prefer music feature for their phone</i>” menjadi terlalu panjang sehingga audiensi anda akan membacanya daripada mendengarkan anda.<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.009.jpg" width="500" /></div><br />Lalu bagaimana solusinya? Kita akan coba ringkas kata-katanya menjadi lebih pendek dimana hanya “<i>keyword</i>” atau “kata kunci” saja yang ditampilkan. Hasil akhirnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini (<i>after</i>). Lebih sederhana bukan?<br /><br />"Mengurangi kata-kata yang tidak diperlukan, tanpa mengurangi makna"<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.010.jpg" width="500" /></div><br /><br /><br /><span style="font-size: large;"><i>3. A picture is worth 1,000 words</i></span><br /><br />Sebuah gambar bisa menjelaskan ribuan kata atau makna. Gambar atau foto memberikan efek visual yang sangat kuat untuk presentasi kita.<br /><br />Sebuah penelitian membuktikan bahwa manusia bisa mengingat 2,500 gambar dan 90% masih diingat setelah beberapa hari, walaupun tiap gambar hanya dilihat selama 10 detik.<br /><br />Wow! Dan lebih luar biasa lagi, setelah satu tahun kemudian, tidak turun terlalu banyak, yaitu 63% dari gambar tersebut masih diingat. Luar biasa!<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.012.jpg" width="500" /></div><br />Gunakan gambar di dalam presentasi anda, karena gambar akan bercerita untuk anda. Berikut adalah penggunaan gambar di dalam presentasi. Masih dengan slide “<i>56% prefer music</i>”, akan kita buat menjadi lebih sederhana dan menarik.<br /><br />Hey! Bukankah slide diatas sudah cukup sederhana dan mudah dimengerti? Iya, tapi bukan berarti tidak bisa dibuat menjadi lebih baik lagi kan?<br /><br />Nah, kalau dilihat sebetulnya slide diatas ingin meng<i>highlight</i> bahwa 56% pengguna ponsel menginginkan fitur musik di dalam ponselnya. Jadi, sebetulnya kita bisa hilangkan grafik di bagian bawah dan digantikan dengan gambar.<br /><br />Kira-kira jadinya seperti slide di bawah ini (<i>after</i>). Makin sederhana, makin keren dan pastinya diingat oleh audiensi anda bukan? Lanjutkan!<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.014.jpg" width="500" /></div><br /><br /><br /><span style="font-size: large;"><i>4. Show me the money, not rainbow!</i></span><br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.015.jpg" width="500" /></div><br />Okay, tips terakhir untuk membuat slide presentasi anda lebih sederhana dan mengesankan. Banyak sekali kita temui di dalam setiap presentasi, grafik yang berwarna-warni seperti pelangi.<br /><br />Kalau lihat pelangi sih indah yah, tapi kalau chart seperti itu, hasilnya sudah pasti pusing tujuh keliling Mungkin anda pernah melihat grafik seperti dibawah ini?<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.016.jpg" width="500" /></div><br />Arrgghhhh! Cukup pusing dengan grafik diatas? Bisa menangkap informasi yang ingin disampaikan? Rasanya sulit yah, padahal sudah kelihatan keren dengan tampilan 3D (3 Dimensi).<br /><br />Solusinya adalah, kita membuat 4 grafik terpisah berdasarkan series operator. (Catatan: semua data yang digunakan adalah fiktif dan tidak ada hubungannya dengan kejadian yang sebenarnya, hanya untuk contoh saja).<br /><br />Hasil akhirnya, kita dapatkan grafik yang lebih sederhana dan mudah dibaca seperti di bawah ini (<i>after</i>).<br /><br /><div style="text-align: center;"><img border="1" src="http://presentonomics.com/wp-content/uploads/2010/10/Blog-KISS-Chapter-2.017.jpg" width="500" /></div><br />Kalo sudah begini, slide presentasi yang penuh dengan angka pun bisa jadi lebih indah, sederhana dan akhirnya mudah dimengerti oleh audiensi anda bukan? Selamat mencoba! <br /><br /><br />Sumber :<br /><a href="http://presentonomics.com/keep-it-simple-slide-bagian-2/">presentonomics</a>

"Keep It Simple Slide", Trik Merancang Presentasi yang Briliant

Pada kesempatan ini kita akan bicara sedikit tentang filosofi KISS, bukan artinya “ciuman”, namun “KISS” disini diartikan sebagai “Keep It S...

Api Abadi, Menari Dibalik Derasnya Air Terjun Shale Creek Preserve

Berada di belakang Air Terjun Shale Creek Preserve di Chestnut Ridge Park, pinggiran Buffalo, New York, AS, Anda akan menemukan salah satu keajaiban dunia yang aneh ini. Sebuah api menari di dalam air terjun tersebut.<br /><br /><div style="text-align: center;"><img src="http://resources3.news.com.au/images/2014/01/22/1226807/540827-c56c5c90-82f1-11e3-9ce1-b10e1a59eb0c.jpg" width="500" /></div><br />Banyak ilmuwan heran melihat penemuan ini, bagaimana mungkin ada api memancar di balik kucuran air terjun. Mereka masih terus mencari tahu apakah ada gas sehingga menyebabkan api menyala di dalam sana dan seolah abadi.<br /><br />Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata api ini diyakini telah menerangi penduduk asli Amerika semenjak ribuan tahun lalu. Yang lebih aneh lagi, api ini membantah keyakinan para ilmuwan mengenai gas yang membakarnya. Pasalnya, kenyataannya bebatuan yang berada di air terjun ini tidak cukup panas untuk menghasilkan gas.<br /><br /><div style="text-align: center;"><img src="http://media-cache-ec0.pinimg.com/736x/11/4f/6b/114f6b3dfe51792781bf9a6c0d4bbddc.jpg" width="500" /></div><br />Jadi, apa yang menyebabkan api terus menyala di antara kucuran air terjun tersebut? Ada banyak api abadi di dunia ini, namun masing-masing diketahui disebabkan oleh gas alam yang dihasilkan bebatuan di bawahnya sehingga api muncul dan tidak bisa dipadamkan.<br /><br /><div style="text-align: center;"><img src="http://media.techeblog.com/images/eternal-flame.jpg" width="500" /></div><br />Asumsi yang diyakini saat ini adalah api abadi di belakang air terjun ini berbeda dari api abadi lainnya, entah bagaimana penduduk asli Amerika ribuan tahun lalu membuatnya. Dan, diharapkan memang api ini akan terus abadi, tak pernah padam.<br /><br /><br />Sumber :<br /><a href="http://travel.okezone.com/read/2014/01/22/409/930217/ajaib-api-abadi-menyala-dari-balik-air-terjun">okezone</a>

Api Abadi, Menari Dibalik Derasnya Air Terjun Shale Creek Preserve

Berada di belakang Air Terjun Shale Creek Preserve di Chestnut Ridge Park, pinggiran Buffalo, New York, AS, Anda akan menemukan salah satu k...

5 Cara Mengetahui Ular Berbisa Atau Tidak

<div style="text-align: justify;">Saat mendengar kata "ular" biasanya kita langsung ngeri. Langsung terbayang gigitannya mengalirkan bisa yang mematikan. Padahal kita sudah tahu ada yang berbisa dan ada yang tidak, tapi tetap susah membedakannya. Setiap melihat ular, reaksi praktisnya adalah kabur, ambil langkah seribu.<br /><br />Menurut para peneliti dan ilmuwan, Anda harus tahu bahwa ular berbisa dan tidak berbisa dapat dibedakan secara fisik. Tak hanya ciri fisik, bahkan banyak sisi yang dapat dimanfaatkan untuk melihat ular itu berbahaya atau tidak. Ingin tahu? Berikut ulasannya<br /><br /><b> </b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeg44dPDTyXEAG8BsIcBRn2Qm-tCpcNYYudurCgniyujHC3LBKlk0IV2rIWjWWW67glcncerjvTwcTh4GpXyjWqIvsk9VPtjgRLfaKWFK0me_5poj58_bkugZ5YVe86tww0vdxfAiMpVw/s1600/ularrrrrrrrrr.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeg44dPDTyXEAG8BsIcBRn2Qm-tCpcNYYudurCgniyujHC3LBKlk0IV2rIWjWWW67glcncerjvTwcTh4GpXyjWqIvsk9VPtjgRLfaKWFK0me_5poj58_bkugZ5YVe86tww0vdxfAiMpVw/s1600/ularrrrrrrrrr.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Ular agresif tidak berbisa</b><br />Kebanyakan, ular yang agresif justru cenderung tidak berbisa. Mereka hanya sekedar menakut-nakuti atau sekadar bertahan saat merasa terusik. Itulah cara mereka untuk mengusir predator.<br /><br />Lebih berhati-hatilah pada  ular yang tenang dan gerakannya lambat. Ular-ular jenis ini justru memiliki bisa tinggi. Contohnya seperti King Cobra, ular ini cenderung berjalan dengan pelan meskipun terusik. Jika benar-benar terusik, maka dia akan mematuk dan meninggalkan bisanya pada korban.<br /><br /><br /><b>2. Tak perlu membelit</b><br />Jika ular berbisa, tidak perlu membelit untuk membunuh mangsanya. Sebab dengan satu gigitan saja, mangsa akan tergeletak tak berdaya bahkan mati. Sementara untuk ular yang tidak memiliki bisa cenderung membelit mangsanya agar mati.<br /><br /><b> </b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB7leA7Cq0SxA8Af-8LtvyZaZ5rc0xlD8lYUggqWY1DLwnSn51rP3WFyVw4NhxKW1LXyEzP3euQaZhreVGJIXaMbYpT9V8RJagbJKXb7NLCWDxwOVZIy0q51tXvSYcD4nnKK6aDIFr6AI/s1600/tidak-langsung-pergi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB7leA7Cq0SxA8Af-8LtvyZaZ5rc0xlD8lYUggqWY1DLwnSn51rP3WFyVw4NhxKW1LXyEzP3euQaZhreVGJIXaMbYpT9V8RJagbJKXb7NLCWDxwOVZIy0q51tXvSYcD4nnKK6aDIFr6AI/s1600/tidak-langsung-pergi.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Bentuk kepala</b><br />Bentuk kepala  ular tidak berbisa biasanya lonjong seperti telur. Sementara untuk ular  berbisa, mereka memiliki bentuk kepala segitiga. Namun yang perlu  diingat adalah, tetap ada pengecualian. Contohnya ular kobra, ular ini  tidak memiliki bentuk segitiga namun bisanya sangat mematikan.<br /><br /><br /><b>4. Jenis gigitan</b><br /> Apabila  Anda digigit ular, coba lihat bagaimana bekas gigitan tersebut. Apabila  meninggalkan bekas dua titik akibat taring ular, maka jelas itu adalah  ular berbisa. Namun jika gigitan tersebut meninggalkan bekas luka berupa  deretan gigi yang tersusun rapi (bekas gigitannya melengkung membentuk  gigi), maka itu bukanlah ular berbisa.<br /><br /><b></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq_jQw4mG5Vub106mpo2dmjQzZOKkAXqGUInWwKZJM8Cv-XObnlnAHAW2EaI3pndLJxSv0QS5s2W3PR3XR2uLepkZnmKgWBkt4Kxbw9smUkPbBLPm7BZVbsO1EzQFdlUAF8OhXs8ovYTE/s1600/jenis-gigitan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq_jQw4mG5Vub106mpo2dmjQzZOKkAXqGUInWwKZJM8Cv-XObnlnAHAW2EaI3pndLJxSv0QS5s2W3PR3XR2uLepkZnmKgWBkt4Kxbw9smUkPbBLPm7BZVbsO1EzQFdlUAF8OhXs8ovYTE/s1600/jenis-gigitan.jpg" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>5. Tidak langsung pergi</b><br />Ular berbisa memiliki kebiasaan untuk menunggu korban gigitannya mati di hadapannya. Sehingga setelah menggigit, sejenis ular kobra akan tetap diam di tempat. Berbeda dengan ular tanpa bisa atau berbisa rendah, mereka cenderung akan langsung pergi setelah menggigit apapun yang mengusiknya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sumber:<br /><a href="http://www.merdeka.com/teknologi/cara-membedakan-ular-berbisa-dan-tidak/tidak-langsung-pergi.html" target="_blank">merdeka</a></div>

5 Cara Mengetahui Ular Berbisa Atau Tidak

Saat mendengar kata "ular" biasanya kita langsung ngeri. Langsung terbayang gigitannya mengalirkan bisa yang mematikan. Padahal ki...